SAJAK PUTIH
Chairil Anwar
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah...
-->rply
sejuk pagi terngiang dalam hati, genggam tangan termenung terdiam,,,
terdiam,,,,,,,,,,terdiam,,,,,,,,terdiam,,,,,,,,
Selasa, 26 Agustus 2008
Diposting oleh nabila di 00.57 0 komentar
Label: poem
Sajak Kecil tentang Cinta
Sapardi Djoko Damono
mencintai angin
harus menjadi siut
mencintai air
harus menjadi ricik
mencintai
gunung
harus menjadi terjal
mencintai api
harus menjadi jilat
mencintai cakrawala
harus menebas jarak
mencintai-Mu
harus menjelma aku
--> rply
namun kehidupan di dalam cawan, bergelak terdiam menanti hitungan, satu, dua, tiga, tak
pernah ada yang menyambut dengan senyuman,,,,
Diposting oleh nabila di 00.54 0 komentar
Ketika Jari-jari Bunga Terbuka
Sapardi Djoko Damono
Ketika jari-jari bunga terbuka
mendadak terasa
betapa sengit
cinta kita
Cahaya bagai kabut-kabut cahaya
di langit menyisih awan hari ini
di bumi meriak sepi yang purba
Ketika kemarau terasa ke bulu-bulu mata
Suatu pagi
di sayap kupu-kupu
di sayap warna
Suara burung di ranting-ranting cuaca
bulu-bulu cahaya
Betapa parah cinta kita
Mabuk berjalan
di antara jerit bunga-bunga rekah
--> rply:
indah tutur kata, tak seindah tangan dan gerakan, indah kehidupan tak seindah indah
penghidupan, namun indah dalam cinta, seindah senja kala temaram,,,,
Diposting oleh nabila di 00.50 0 komentar
andai
Andai
andai cinta
mengalir dalam duka
kan ku kenang
ketika angin tak jadi menghadang
andai sayang
melawan dunia
kan kusayang
dalam setiap kenangan
Diposting oleh nabila di 00.49 0 komentar
Label: poem
Senin, 25 Agustus 2008
SENJA
Senja
Senja
malam tak kunjung tiba
menari hati yang terhina
di atas semburat pelangi hati
terbayang indah temaram fikiran
untuk sebuah perasaan gemilang
runduk
tak peduli gelisah
runduk
senja termenung dalam hilang
Diposting oleh nabila di 23.25 0 komentar
Label: puisi
merasa
Tak Pernahkah kau merasa,,?
Kelu
nafas yang mengalun
sesak tak kukira
mendesak gila
mendayung lembut
hengkang mendalami hati
hidup sekali
dia berkata dalam hati
tak pernah merasa yang selalu berarti
terdalam
dari sebuah mimpi
O,,
kau tak merasa,,?
menjumputi rumput
diatas perlakuan lembut sang mentari
O,,
masih kau tak tahu,,?
aku
dan dia melihatmu
ada diantara mereka
tak merasa sebagai yang pertama
punya haluan
untuk tetap bertahan
dalam kebencian
nurani
Diposting oleh nabila di 23.10 0 komentar
Label: puisi
Sabtu, 09 Agustus 2008
Tangis: poem
TANGIS
Tangis, melayangkan hati
tangis, menggoyahkan hati
tangis, merenungkan hati
akankah tangis, melampaui hatiku
dan mendengus kesal
pada penghargaan negriku
lanjutkan hatiku
untuk melafalkan janji pada tanah airku
sehidup
semati
tak pernah lupakanya
dalam hati dan jiwa
tak pernah pedulikan
nista diri dan nyawa
lalu negriku
apakah engkau memberikan penghargaan,,,?
apakah bersedia engkau memberiku keindahan dalam perjanjian,,,?
namun kau jawab," Ya, hanya perjanjian,,!!!"
Diposting oleh nabila di 03.16 0 komentar
Kamis, 07 Agustus 2008
moeslimah
muslimah adalah indah
penghias hati
yang merindu setitik kebahagiaan
muslimah adalah indah
perona cinta
dan pemilik anugerah
dari Sang Maha Cinta
bagi yang selalu mengingat-Nya
Diposting oleh nabila di 18.54 0 komentar
Minggu, 03 Agustus 2008
for Mom
ANGGUN
Terjal langkah kecilmu
mengantarkanku pada khayalanku
dunia angan
dan cahaya kebahagiaan
Kehilangan hatimu
mengantarkanku
mengenang keindahan
di tiap senyum hangatmu
Ibu..
Mom, nggak akan pernah aq lupa semua kebaikanmu,,
Diposting oleh nabila di 23.17 0 komentar
Sabtu, 02 Agustus 2008
masih awam
hehehe, poem ini masih agak gm,,,gt. Soalnya aq buatnya pas awal-awal mau menginjakkan dunia nulis,,,,
Diposting oleh nabila di 23.31 0 komentar
poem juga
Diposting oleh nabila di 23.30 0 komentar
happy 2
Yang ini juga pernah dimuat, tapi di Mini Magazine Gudeg Djogja,,,aq juga seneng bgt. Soalnya ini poem pertamaku yang dimuat ,,,,
Diposting oleh nabila di 23.28 0 komentar
poem lagi
DO'A
Alat ini tak bisa mati,
meskipun langit runtuh,
dan debu mengendap di lautan,
dalam hidup tak ada keabadian,
tapi alat ini tak pernah mati,
untuk mrnyampaikan salam,
dan merenungkan perbuatan,
dan alat ini pun selalu hidup
dalam hati manusia,
yang tak kenal putus asa,
dalam diri manusia,
yang selalu dilanda asa,
tapi alat ini tak bisa mati,
dalam dua dunia,
yang tak selalu ada.
Diposting oleh nabila di 23.27 1 komentar
happy
DULU,
Dulu aku menangis,
melihatMu melayang di hatiku,
dulu aku mengaduh,
merasakan kehadiranMu dalam fikirku,
dulu aku tak kuasa menahanMu,
ketika nafas ini mengalunkan nada-nada kerinduan.
Dulu Kau tak pernah tahu,
mengapa langit biru hatiku,
berganti mendung tiap mereka menyebut namamu.
Namun,
kali ini Kau pasti tahu,
bahwa tiap detik langkahku,
akan berada di genggamMu,
bahwa tiap helai syarafku,
terpahat do'a untukMu
Nah, poem yang ini udah dimuat di Majalah Kuntum edisi, berapa yah? maaf aq lupa. Yang jelas aq seneng banget,,,,!!!!!
soalnya tulisanQ udah mulai bisa diterima orang-orang,,,
Diposting oleh nabila di 23.25 0 komentar
tugas sastra
HARAPANKU,,,
Bibirku diam,
namun hatiku menanam,
bibit bibit harapan,
yang kuanggap menawan.
Aku ingin mengepakkan sayapku,
bersama burung yang mengangkasa,
bersama angin yang berderu indah,
bersama matahari yang selalu berimpi,
untuk menarik hati para pembawa pagi.
Selangkah aku maju,
dan kesunyian tak lagi kurasakan,
nada nada kasih menari di pikiranku,
berusaha menarik kesunyian,
yang mengendap di hatiku.
Ini aq buat habis nonton "Biola tak Berdawai", soalnya ada tugas bikin poem,,,
Diposting oleh nabila di 23.23 0 komentar
1st di kls 5
BAIKKAH,,,,,,?
Wajahku memudar,
dan hatiku menghitam,
setiap jariku mengerikan,
anginpun ku tinggalkan,
andai sayap yang hilang,
kanku selalu terbayang,
putihnya hati yang tenggelam,
dan fikirpun enggan datang,
sewaktu matahari menyala,
dan hati yng terluka,
menjemput pagi yang rela,
untuk menjelma di atas surga.
Diposting oleh nabila di 23.21 0 komentar
poem: kartini
Kartini di dalam hati
Padang rumput di hamparan kota,
tak seindah padang bunga,
maupun gurun sahara.
Dan bungapun bersemi,
diantara lebatnya pepohonan,
yang tumbuh tak pernah bahagia.
Bunga itu mekar,
bagaikan mentari di pagi hari,
menghangatkan hari yang dingin.
Dan memecah debu-debu malam,
yang melekat erat di saku kehidupan.
Bunga itu,
adalah penerang kegelapan,
dari ribuan pelita terbuang,
yang menderita,
dan tanpa tujuan.
-bielz-
Udah lama banget aq nulis puisi ini, tapi baru ini aq masukin di blog. Soalnya daripada ngendep di email keluar mending dibaca orang.
Diposting oleh nabila di 23.17 0 komentar
Poem
PadaNya
Terlambat hari ini
kesempatanku untuk menantinya pergi
bersamaku menikmati hari
dengan ribuan malaikat hati
Terperangkap sudah aku
kedalam curamnya rindu hati
kepadaNya Yang Maha Tinggi
dan padaNya pujaan hati
Nabila fatma
mu'allimaat yogyakarta
Diposting oleh nabila di 02.17 1 komentar