CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Selasa, 26 Agustus 2008

SAJAK PUTIH
Chairil Anwar

Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah...


-->rply
sejuk pagi terngiang dalam hati, genggam tangan termenung terdiam,,,
terdiam,,,,,,,,,,terdiam,,,,,,,,terdiam,,,,,,,,

Sajak Kecil tentang Cinta
Sapardi Djoko Damono

mencintai angin
harus menjadi siut
mencintai air
harus menjadi ricik
mencintai
gunung
harus menjadi terjal
mencintai api
harus menjadi jilat

mencintai cakrawala
harus menebas jarak

mencintai-Mu
harus menjelma aku


--> rply
namun kehidupan di dalam cawan, bergelak terdiam menanti hitungan, satu, dua, tiga, tak
pernah ada yang menyambut dengan senyuman,,,,

Ketika Jari-jari Bunga Terbuka
Sapardi Djoko Damono

Ketika jari-jari bunga terbuka
mendadak terasa
betapa sengit
cinta kita

Cahaya bagai kabut-kabut cahaya
di langit menyisih awan hari ini
di bumi meriak sepi yang purba
Ketika kemarau terasa ke bulu-bulu mata

Suatu pagi
di sayap kupu-kupu
di sayap warna
Suara burung di ranting-ranting cuaca
bulu-bulu cahaya

Betapa parah cinta kita
Mabuk berjalan
di antara jerit bunga-bunga rekah


--> rply:
indah tutur kata, tak seindah tangan dan gerakan, indah kehidupan tak seindah indah
penghidupan, namun indah dalam cinta, seindah senja kala temaram,,,,

andai

Andai


andai cinta
mengalir dalam duka
kan ku kenang
ketika angin tak jadi menghadang

andai sayang
melawan dunia
kan kusayang
dalam setiap kenangan

Senin, 25 Agustus 2008

SENJA

Senja

Senja
malam tak kunjung tiba
menari hati yang terhina
di atas semburat pelangi hati
terbayang indah temaram fikiran
untuk sebuah perasaan gemilang
runduk
tak peduli gelisah
runduk
senja termenung dalam hilang

merasa

Tak Pernahkah kau merasa,,?


Kelu
nafas yang mengalun
sesak tak kukira
mendesak gila
mendayung lembut
hengkang mendalami hati

hidup sekali
dia berkata dalam hati
tak pernah merasa yang selalu berarti
terdalam
dari sebuah mimpi

O,,
kau tak merasa,,?
menjumputi rumput
diatas perlakuan lembut sang mentari

O,,
masih kau tak tahu,,?
aku
dan dia melihatmu
ada diantara mereka
tak merasa sebagai yang pertama

punya haluan
untuk tetap bertahan
dalam kebencian

nurani

Sabtu, 09 Agustus 2008

Tangis: poem

TANGIS

Tangis, melayangkan hati
tangis, menggoyahkan hati
tangis, merenungkan hati

akankah tangis, melampaui hatiku
dan mendengus kesal
pada penghargaan negriku
lanjutkan hatiku
untuk melafalkan janji pada tanah airku
sehidup
semati
tak pernah lupakanya
dalam hati dan jiwa
tak pernah pedulikan
nista diri dan nyawa

lalu negriku
apakah engkau memberikan penghargaan,,,?
apakah bersedia engkau memberiku keindahan dalam perjanjian,,,?
namun kau jawab," Ya, hanya perjanjian,,!!!"

Kamis, 07 Agustus 2008

moeslimah



muslimah adalah indah
penghias hati
yang merindu setitik kebahagiaan

muslimah adalah indah
perona cinta
dan pemilik anugerah

dari Sang Maha Cinta
bagi yang selalu mengingat-Nya

Minggu, 03 Agustus 2008

for Mom



ANGGUN

Terjal langkah kecilmu
mengantarkanku pada khayalanku
dunia angan
dan cahaya kebahagiaan

Kehilangan hatimu
mengantarkanku
mengenang keindahan
di tiap senyum hangatmu
Ibu..


Mom, nggak akan pernah aq lupa semua kebaikanmu,,

Sabtu, 02 Agustus 2008

masih awam

Kau,,,,,,,
Sering kuingat,
ketika ku kecil,
pelukanmu,
kecupan sayangmu,
kata bijakmu
hingga kini, kumulai dewasa,
kuingat peluh keringatmu,
yang setia mengucurkan semangat untukku,
demi masa depanku,
demi asaku,
dan demi kebahagiaanku
kuingat......
ketika tanganmu yang penuh kelelahan itu,
menimangku,
hingga aku berhenti untuk menangis,
kau selalu ada di samping ibu,
untuk memimbingku,
dan untuk mengajariku,
Ayah, kau dan ibu, akan selalu ada di hatiku.


hehehe, poem ini masih agak gm,,,gt. Soalnya aq buatnya pas awal-awal mau menginjakkan dunia nulis,,,,

poem juga

NANTI
Indahkah kehilangan suatu perkara?
Jika kita hendak berdo'a seraya memuja
haruskah selalu kuangkat dirinya
sebagi cahaya dalam hidup
mungkinkah kehidupan yang akan datang
untuk memulai nostalgia
segunduk tanah yang tergoncang
mengubah asa di dada
seperti ombak yng membara
dan api yang membisu
dn angin yang mengalir
dan air yang mendesir
mungkinkah hariku semakin hilang
karena kenangan yang tiada akhir,,,

happy 2

KAULAH,,,
Tiada hari, tanpa rangkulmu,
petunjuk bagiku yang tiada malu.
Mengapa selalu untukmu,
aku menjawab beribu salahku.
Mungkin ku sadar, aku yang hina,
tanpa belaimu aku tak ada.
Namun ku ingat pesan hidupku,
yang akan berdiri tak akan mati.
Jika masa itu, mulai berada,
kuingin tahu apa adanya,
hidup yang lama tak akan terasa,
Jika pangeran langit mulai terpana.
Hitam biru langit terasa putih,
ketika aku menatap haru.
Didepan cermin kulihat mukaku,
yang penuh semu kian kaku,,,,.



Yang ini juga pernah dimuat, tapi di Mini Magazine Gudeg Djogja,,,aq juga seneng bgt. Soalnya ini poem pertamaku yang dimuat ,,,,

poem lagi

DO'A


Alat ini tak bisa mati,
meskipun langit runtuh,
dan debu mengendap di lautan,
dalam hidup tak ada keabadian,

tapi alat ini tak pernah mati,
untuk mrnyampaikan salam,
dan merenungkan perbuatan,

dan alat ini pun selalu hidup
dalam hati manusia,
yang tak kenal putus asa,
dalam diri manusia,
yang selalu dilanda asa,

tapi alat ini tak bisa mati,
dalam dua dunia,
yang tak selalu ada.

happy

DULU,


D
ulu aku menangis,
melihatMu melayang di hatiku,
dulu aku mengaduh,
merasakan kehadiranMu dalam fikirku,
dulu aku tak kuasa menahanMu,
ketika nafas ini mengalunkan nada-nada kerinduan.

Dulu Kau tak pernah tahu,
mengapa langit biru hatiku,
berganti mendung tiap mereka menyebut namamu.

Namun,
kali ini Kau pasti tahu,
bahwa tiap detik langkahku,
akan berada di genggamMu,
bahwa tiap helai syarafku,
terpahat do'a untukMu



Nah, poem yang ini udah dimuat di Majalah Kuntum edisi, berapa yah? maaf aq lupa. Yang jelas aq seneng banget,,,,!!!!!
soalnya tulisanQ udah mulai bisa diterima orang-orang,,,

tugas sastra

HARAPANKU,,,


Bibirku diam,
namun hatiku menanam,
bibit bibit harapan,
yang kuanggap menawan.

Aku ingin mengepakkan sayapku,
bersama burung yang mengangkasa,
bersama angin yang berderu indah,
bersama matahari yang selalu berimpi,
untuk menarik hati para pembawa pagi.

Selangkah aku maju,
dan kesunyian tak lagi kurasakan,
nada nada kasih menari di pikiranku,
berusaha menarik kesunyian,
yang mengendap di hatiku.


Ini aq buat habis nonton "Biola tak Berdawai", soalnya ada tugas bikin poem,,,

1st di kls 5

BAIKKAH,,,,,,?

Wajahku memudar,
dan hatiku menghitam,
setiap jariku mengerikan,
anginpun ku tinggalkan,

andai sayap yang hilang,
kanku selalu terbayang,
putihnya hati yang tenggelam,
dan fikirpun enggan datang,

sewaktu matahari menyala,
dan hati yng terluka,
menjemput pagi yang rela,
untuk menjelma di atas surga.

poem: kartini

Kartini di dalam hati

Padang rumput di hamparan kota,
tak seindah padang bunga,
maupun gurun sahara.

Dan bungapun bersemi,
diantara lebatnya pepohonan,
yang tumbuh tak pernah bahagia.

Bunga itu mekar,
bagaikan mentari di pagi hari,
menghangatkan hari yang dingin.

Dan memecah debu-debu malam,
yang melekat erat di saku kehidupan.

Bunga itu,
adalah penerang kegelapan,
dari ribuan pelita terbuang,
yang menderita,
dan tanpa tujuan.

-bielz-


Udah lama banget aq nulis puisi ini, tapi baru ini aq masukin di blog. Soalnya daripada ngendep di email keluar mending dibaca orang.

Poem

PadaNya

Terlambat hari ini
kesempatanku untuk menantinya pergi
bersamaku menikmati hari
dengan ribuan malaikat hati

Terperangkap sudah aku
kedalam curamnya rindu hati
kepadaNya Yang Maha Tinggi
dan padaNya pujaan hati


Nabila fatma
mu'allimaat yogyakarta